Kuning telur memiliki cita rasa yang khas, diyakini juga mengandung
banyak vitamin. Namun karena disebut-sebut dapat membuat kolesterol naik
dan berat badan juga ikut naik, banyak orang 'menyingkirkan' kuning
telur saat sedang makan.
"Produk hewani selalu bikin sakit
jantung? Justru nggak, kuning telur yang katanya jelek sebenarnya sehat
sekali," ungkap ahli gizi Jansen Ongko, MSc, RD, saat berbincang dengan detikHealth dan ditulis pada Senin (16/3/2015).
Menurut
nutrisionis lulusan California State University, Los Angeles ini,
kuning telur justru dapat meningkatkan HDL. HDL atau High Density
Lipoprotein sendiri merupakan protein dalam plasma darah yang
memperbaiki kerusakan dan mengurangi kolesterol dari tubuh.
HDL mengangkut kolesterol dari jaringan tubuh ke hati untuk dibuang
(dalam empedu). Oleh karena itu, HDL juga populer dengan sebutan
kolesterol baik. Bahkan faktanya semakin tinggi kadar kolesterol HDL
dalam darah, semakin rendah risiko penyakit arteri koroner pada orang
tersebut.
"HDL ini kan good fat, good cholesterol. Mungkin kuning
telur dijauhi karena total kolesterolnya. Padahal makan ini bisa
meningkatkan HDL, nah kalau HDL meningkat lalu LDL atau kolesterol jahat
turun," imbuh Jansen. Lantas benarkah bahwa makan kuning telur bisa
bikin gemuk?
"Salah. Gemuk itu kan semua karena over kalori, satu
telur itu keseluruhan 80 kalori. Gemuk itu bisa karena protein,
karbohidrat, atau lemak. Apa yang membuat kamu kelebihan kalori, ya itu
yang bikin gemuk. Selama kamu makan tidak melebihi jumlah kebutuhan
kalori dalam sehari, ya kamu tidak akan gemuk," lanjutnya.
Jansen
berpesan agar tidak menganggap salah satu jenis makanan tertentu dapat
membuat gemuk. Gemuk didapat ketika mengonsumsi makanan dalam jumlah
banyak dan kalorinya melebihi kebutuhan sehari-hari. (Sumber : detik)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar