Berkaitan dengan Peringatan Hari Jantung Sedunia tanggal 29 September
2014 silam, Kemenkes RI menyampaikan beberapa hal penting terkait
pengendalian penyakit jantung. Salah satunya adalah 'resep lari pagi'
dari dokter.
"Faktor risiko penyakit jantung dan pembuluh darah
itu kan di antaranya merokok, kurang aktivitas fisik dan konsumsi
alkohol. Lagipula dokter juga jarang kasih resep lari pagi, resep tidur
malam maksimal jam 8. Biasanya langsung saja pasien diberi resep obat
statin," ungkap Prof DR dr Agus Purwadianto, SH, MSi, SpF(K).
Hal
tersebut disampaikan Plt Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (PPPL) Kemenkes RI tersebut di sela-sela seminar
yang diselenggarakan di Gedung Kemenkes RI, Jakarta, Selasa (7/10/2014).
Padahal
menurut Prof Agus, pemberian resep unik ini juga sangat penting,
mengingat gaya hidup menjadi faktor risiko mayoritas bagi perkembangan
penyakit jantung dan pembuluh darah.
Ya, faktor risiko utama
terjadinya penyakit jantung dan pembuluh darah adalah suatu variabel
yang dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit tersebut. Beberapa di
antaranya yakni merokok, paparan asap rokok, diet rendah serat,
konsumsi gula, garam dan lemak berlebih, konsumsi alkohol, stres dan
kurang aktivitas fisik.
"Bangsa kita ini di satu sisi mengalami
kemajuan, tp di satu sisi lain gaya hidupnya juga semakin kurang sehat.
Selain itu lingkungan juga kurang mendukung, sehingga pola eksploitatif
penyakit modern seperti jantung meningkat," papar Prof Agus.
Selain
dokter sebagai tenaga kesehatan, Prof Agus menuturkan pentingnya
masyarakat ikut aktif menjaga kesehatan tubuhnya masing-masing. Cegah
dan kendalikan penyakit jantung dengan memperbaiki pola makan, setop
merokok, serta melakukan aktivitas fisik dan olahraga 3 kali sepekan
masing-masing 50 menit.
Sumber : Detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar